Siomay/Batagor merupakan makanan khas Bandung, dengan rasa bumbu kacang yang khas dan merupakan jajanan yang amat populer bagi semua kalangan masyarakat.
Anak-anak kos banyak sekali yang memakan siomay karena selain harga yang murah, tetapi juga lezat dan gurih.
Tetapi dibalik itu terdapat bahaya dalam siomay/batagor dan bumbu kacangnya yang dilakukan oknum pedagang yang curang, untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya.
Mulai dari pemilihan ikan yang sudah tidak layak konsumsi untuk bahan dasar siomay. Ikan-ikan busuk ini dicampur dengan tepung tapioka yang sudah kadaluarsa dan boraks kedalam adonan siomay.
Boraks menjadikan siomay kenyal dan tahan lama, karena siomay yang dimasak tanpa boraks tidak akan bertahan terlalu lama, hanya sekitar 3 jam dalam udara terbuka, bila menggunakan kukusan bisa bertahan lebih lama tapi tidak sampai sehari.
Jadi alasan pedagang curang menggunakan boraks tak lebih untuk meraih keuntungan semata tanpa memperhatikan kesehatan konsumennya.
Lantas apa itu Boraks? Boraks adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet kayu, pengontrol kecoa, antiseptik kayu, pengawet mayat dsb.
Boraks sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kanker, muntah, diare, depresi, gangguan saraf, gangguan pencernaan, anemia, rambut rontok, kebodohan, linglung/bingung.
Selain boraks didalam siomay, bumbu kacangnya ditambahkan oleh pewarna tekstil untuk memperindah bumbu dan menekan harga.
Kita sebagai konsumen sebaiknya berhati-hati bila memakan siomay/batagor yang dilakukan oleh beberapa pedagang yang curang, dan waspada bila siomay yang disajikan ke kita dicurigai mengandung boraks.
Untuk membedakan mana siomay yang asli atau bukan, kita bisa makan ke restaurant yang menggunakan bahan siomay/batagor dan bumbu kacang yang asli, atau kita membuatnya sendiri sebagai perbandingan dengan siomay/batagor yang menggunakan boraks.
No comments:
Post a Comment